SEJARAH KOPERASI DI INDONESIA DAN DI DUNIA
A. Sejarah koperasi di
Indonesia
Logo Gerakan Koperasi Indonesia (1960an-2012)
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula
pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan
dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh
dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas,
terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan
mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Sejarah Koperasi Masa
Belanda
Koperasi
pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Pamong Praja Patih Raden Aria
Wiraatmaja pada tahun 1896, di Purwokerto dengan mendirikan bank yang
dikhususkan untuk menolong para pegawai agar tidak terjerat oleh para rentenir.
Badan usaha yang dibentuk adalah Bank Penolong dan Tabungan (Hulp en Spaarbank).
Koperasi yang pada awalnya hanya diperuntukkan bagi pegawai rendahan kemudian
berkembang kearah koperasi untuk sektor pertanian.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi
pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan
penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada
Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan
sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik,
khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.
·
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan
peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
·
Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging, dan
·
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.
·
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.
·
Pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan
penyebarluasan semangat koperasi.
·
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan
usaha koperasi untuk yang kedua kalinya.
·
Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya
koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi
alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan
menyengsarakan rakyat Indonesia.
Koperasi di Indonesia setelah merdeka
Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI
(Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) dalam Kongres Koperasi Indonesia
I di Tasikmalaya, sekaligus ditetapkannya sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Pada tahun 1960 dengan Inpres no.2, koperasi ditugaskan sebagai badan
penggerak yang menyalurkan bahan pokok bagi rakyat. Dengan inpres no.3
pendidikan koperasi di Indonesia ditingkatkan baik secara resmi di
sekolah-sekolah, maupun dengan cara informal melalui siaran media masa,dll yang
dapat memberikan informasi serta menumbuhkan semangat berkoperasi bagi rakyat.
Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh
Indonesia (KOKSI). Pada tanggal 2-10
Agustus 1965, diadakan Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP II) yang mengesahkan Undang-Undang
koperasi no.14 tahun 1965 di Jakarta.
Koperasi di Indonesia pada zaman orde baru hingga sekarang
Berikut beberapa kejadian perkembangan koperasi di Indonesia pada zaman
orde baru hingga sekarang :
o Pada tanggal 18
Desember 1967, Presiden Soeharto mensahkan Undang-Undang
koperasi no.12 tahun 1967 sebagai pengganti
Undang-Undang no.14 tahun 1965.
o Pada tahun 1969,
disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia (GERKOPIN).
o Lalu pada tanggal 9
Februari 1970, dibubarkannya GERKOPIN
dan sebagai penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
o Dan pada tanggal 21
Oktober 1992, disahkan Undang-Undang no.25 tahun 1992 tentang
perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang kokoh bagi koperasi
Indonesia di masa yang akan datang. Masuk tahun 2000an hingga sekarang perkembangan
koperasi di Indonesia cenderung jalan di tempat.
B. SEJARAH KOPERASI DI
DUNIA
I.
Sejarah Koperasi Dunia
Gerakan Koperasi di
dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga
ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”.
Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di
Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri
yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis
tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik,
ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan
Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa
revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat
berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat.
Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital
untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite
(persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan
strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
II.
Perkembangan Koperasi
Di Eropa.
1. Perkembangan Koperasi di Prancis
Revolusi Perancis dan
perkembangan industri telah menimbulkan kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat
Perancis. Kelahiran koperasi yang didasari oleh adanya penindasan dan
kemiskinan yang terjadi pada masyarakat kalangan bawah (buruh) di dalam sistem
kapitalisme yang berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula
dengan kelemahan dari dalam koperasi sendiri. Kurangnya modal, kesadaran dan
pengetahuan yang rendah dari anggota dan pengurus menyebabkan koperasi sulit
berkembang secara pesat.
Di sisi lain, ideologi
sosialisme yang muncul sebagai reaksi dari kekurangan-kekurangan kapitalisme
itu ternyata tidak mampu berbuat banyak untuk merubah keadaan saat itu. Berkat
dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles Forier, Louis Blanc, serta
Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para
pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak
dibidang produksi.
Charles Fourier
(1772-1837) seorang sosialis Perancis menganjurkan berdirinya unit-unit
produksi “Falansteires” yang mengedepankan semangat kebersamaan baik
kepemilikan kapital, mengupayakan kebutuhan sendiri dan kepemilikan terhadap
alat-alat produksi secara bersama-sama. Louis Blanc (1811-1882) meskipun
terpengaruh oleh cita-cita Charles Fourier tetapi Louis Blanc mencoba lebih
realistis dengan menyusun rencana yang lebih konkret. Louis Blanc mengusulkan
kepada pemerintah untuk mendirikan tempat-tempat kerja untuk kaum buruh dalam
bentuk Atelier Sosiaux (Atelier Sosial) dimana kaum buruh mengorganisir sendiri
dengan cara kooperatif dan diawasi oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah
kerja, kaum buruh juga mendapat bagian dari laba usaha. Saint Simon (1760-1825)
berpendapat bahwa masalah sosial dapat diatasi jika masyarakat diatur menjadi
“Assosiasi Produktif” yang dipimpin teknokrat dan ahli-ahli industri.
Dewasa ini di Perancis
terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale
Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang tergabung
sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang
dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar
franc/tahun.
2. Perkembangan Koperasi di Inggris
Koperasi didirikan di
kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang sukses.
Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses
karena didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka
duduk bersama dan menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum
membentuk sebuah satuan usaha yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita
mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan melaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya banyak mengalami
hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu
berkembang secara bertahap.
Rochdale Equitable
Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :
a.
Keanggota yang bersifat terbuka.
b.
Pengawasan secara demokratis.
c.
Bunga yang terbatas atas modal anggota.
d.
Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
e.
Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus
secara tunai.
f.
Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
g.
Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang
rusak atau palsu.
h.
Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
Dari pedoman koperasi
di Rochdale inilah prinsip-prinsip pergerakan koperasi dibentuk. Meskipun masih
sangat sederhana tetapi apa yang dilakukan koperasi Rochdale dengan
prinsip-prinsipnya telah menjadi tonggak bagi gerakan koperasi di seluruh
dunia. Prinsip-prinsip koperasi Rochdale tersebut kemudian dibakukan oleh I.C.A
dan disampaikan dalam konggres I.C.A di Paris tahun 1937.
3. Perkembangan Koperasi di Jerman.
Sekitar tahun 1848,
saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang
bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum
petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui
beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan
pedoman kerja sebagai berikut :
a.
Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.
b.
Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
c.
Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai
kerjasama yang erat.
d.
Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa
mendapatkan upah.
e.
Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.
Pelopor Koperasi
lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari
kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam
yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze
adalah :
a.
Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
b.
Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
c.
Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
d.
Pinjaman bersifat jangka pendek.
e.
Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.
4. Perkembangan Koperasi
Di Denmark
Jumlah anggota
Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk Denmark. Hampir
sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar
di perguruan tinggi.
Dalam perkembangannya,
tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan melalui Koperasi,
melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri.
Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi
konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah
perkotaan.
5. Perkembangan Koperasi Di Swedia
Salah seorang pelopor
Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin Johansen. Salah satu
tindakannya yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan
penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara
yang tidak kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di
Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi
berhasil menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang dimilikki
perusahan swasta.
Pada akhir tahun 1949,
jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674 buah dengan sekitar 7.500
cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan
Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara
teratur dan pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High
School), serta lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat
Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet), mensponsori program-program
pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan kepada karyawan
dan pengurus Koperasi.
6. Perkembangan Koperasi Di Amerika Serikat.
Keadaan sosial ekonomi
Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir sama dengan Inggris. Menurut
catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939, berjumlah 2600
buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperai ini mengalami kegagalan.
Menurut catatan, dalam
periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh pekumpulan Koperasi pertanian yang
ada telah bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis
Koperasi yang berkembang di Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain
dikenal adanya Koperasi Asuransi Bersama, Koperasi Llistrik dan Telepon,
Koperasi Pengawetan Makanan, Koperasi Simpan-Pinjam dan Koperasi Penyediaan
Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di perkotaan seringkali menyelenggarakan
toko-toko eceran. Koperasi kredit dan Koperasi Perumahan juga banyak ditemukan
dikota-kota, di Amerika Serikat juga berkembang Koperasi Rumah Sakit dan
Koperasi Kesehatan.
Koperasi pertama yang
berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia Contributionship From Lose
By Fire. Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri koperasi pengairan yang
mengurus irigasi pertanian. Dan pada tahun 1880
berdiri koperasi-koperasi pertanian yang besar (History and Performance of
Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika Serikat, selama bertahun-tahun juga
telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal dengan nama Credit
Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).
Sebelumnya masyarakat
pernah mencoba mendirikan perkumpulan serupa, seperti yang pernah didirikan
oleh kaum pekerja pada tahun 1892 yang bernama The Boston Globe. Namun kurang
mendapat sambutan masyarakat karena dinilai terlalu mengejar keuntungan,
sehingga tidak mencerminkan suatu bentuk kerja sama dan tolong
menolong.Alphonso, memulai usaha simpan pinjam dengan mendirikan semacam “Bank
Rakyat” pada tahun 1900 di Levis Queebec, dengan menggerakkan kegiatan menabung
di kalangan petani maupun buruh dan selanjutnya meminjamkan kepada sesama anggota
yang memerlukan. Perkembangan yang pesat usaha simpan pinjam melalui “bank
rakyat ” mendorong Alphonso berpikir akan perlunya landasan hukum bagi
usaha tersebut.Atas usaha keras Alphonso bersama temannya
Edward A Filene (1860-1913), pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama
tentang koperasi Simpan pinjam di Massachussets. Dalam perkembangannya,
undang-undang tentang koperasi simpan pinjam itu juga mulai melebar ke New
Hampshire.Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi model atau teladan
bagi seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika Serikat, bahkan sampai ke
Kanada.
Sampai tahun 1915,
jumlah koperasi simpan pinjam atau credit union telah bertambah menjadi 11 unit
dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi 42 unit.Dan sampai
tahun 1934 telah bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang tersebar di 38
negarabagian.Pada tahun tersebut, Presiden Roosevelt
menandatangani Federal Credit Union Act.Dan pada tahun
itu pula terbentuk Federal Credit Union yang menamakan diri sebagai National
Credit Union Association, yang berkedudukan di Madison, Wiscounsin.
C. Perkembangan
Koperasi Di Asia
1.
Perkembangan Koperasi
Di Jepang.
Koperasi pertama kali
berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah pembaharuan oleh Kaisar
Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang Koperasi
Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul
ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman. Gerakan
Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1930-an,
khususnya ketika penduduk Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia
dalam periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertania. Yang pertama
disebut Koperasi Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha,
misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit
untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi
usaha tani. Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus.
Koperasi ini hanya
menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging
ternak, Koperasi bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi
pertanian di Jepang menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama. Perlu
ditambahakan, Koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan serba usaha juga
tergabung dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan Perkumpulan
Koperasi Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai).
Titik berat kegiatan
Koperasi Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran sarana produksi dan
pemasaran hasil pertanian. Selain itu di Jepang juga terdapat Induk Koperasi
Asuransi Bersama, Induk Koperasi Perbankan untuk pertanian-kehutanan dan pusat
asosiasi penerbitan.
2.
Perkembangan Koperasi
Di Korea
Perkembangan Koperasi
di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada awal abad ke-20. Di Korea
ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani, yakni Bank
Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.
Pada tahun 1961dalam
rangka pelaksanaan Undang-undang Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian
Korea dan Koperasi Pertanian digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan
Koperasi Pertanian Nasional (National Agricultural Cooperative Federation),
disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-prinsip Koperasi yang
modern dan melakukan kerjanya atas dasar serba usaha (Multipurpose).
NACF bertugas
mengembangkan sector pertanian, meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani,
serta menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan budaya rakyat.
D. Perkembangn Koperasi Di negara lainnya
i.
THAILAND
Sejarah perkembangan koperasi di
Thailand
·
Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali kelahiran koperasi
pertama di Thailand
·
Departemen promosi koperasi di Thailand memiliki visi untuk memprmosikan
dan mengmbangkan kelompok promosi & kelompok petani menuju ketahanan
& kemandiria
·
Departemen koperasi memberikan bimbingan dari sisi administrasi,
kelembagaan, dan efisiensi dari kelompok petani tersebut.
ii.
INDIA
Sejarah perkembangan koperasi di India
·
India medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada tahun 1907 dan menyusun
UU yang kemudian diperbaharui pada tahun 1912
·
UU koperasi India di adopsi oleh Negara Amerika, Afrika& Asia termasuk
indoesia
·
Pada awal pertumbuhan koperasi di india yang menjadi adalan adalah koperasi
perkreditan peternakan sapi perah, pabrik gula dan bank koperasi
iii.
TIMUR LESTE
Sejarah perkembangan koperasi di
TimurLeste
·
Pertumuhankoperasi di TimurLeste mengadopsi model koperasi wanitaSetia Budi
Wanita (SBW) JawaTimur, terutama dalam hal manajemen tanggung renteng
·
Koperasi di TimurLeste merupakan salah satu pilar ekonomi Negara selain
sector pulik&swasta
·
Jumlah koperasi di TimurLestesebanyak 84 unit. Kegiatannya berimbang antara
koperasi simpan pinjamdan koperasiserbausaha. Sampaipadatahun 2017, pemerintah
menargetkan koperasi tumbuh menjadi 300 koperasi.
iv.
FILIPINA
Sejarah perkembangankoperasi di Filipina
·
Lahirnyakoperasi di Filipina dipicuolehlahirnyakebijakanreformaAgraria
·
Koperasi yang berhasil di Filipina adalahFederasiKoperasi Mindanao (FEDCO),
yang memiliki sekitar 20 anggota koperasi& 3600 petani perorangan. Koperasi
ini mengelola hampir 5000 hektar lahan dengan komoditi pisang
·
MIDECO adalah salah satu koperasi yang pendiriannya didukung oleh LSM pada
tahun 1986.
v.
MALAYSIA
Sejarah perkembangan koperasi di
Malaysia
·
Gerakakoperasi di Malaysia diperkenalkan pada tahun 1909 oleh pemerintah
colonial
·
Penciptaan RIDA (OtoritaPengembangan Pedesaan&Industri) pada tahun 1990
membantu menfalisitasi melalui pegembanganpedesaan yang terintegrasi
·
Gerakan koperasi yang terkenal di Malaysia adalah gerakan koperasi
pengembangan perumahan
DAFTAR SUMBER DAN
REFERENSI
Daftar pustaka
Chaniago, Arifinal Ekonomi dan Koperasi(Bandung : CV Rosda Bandung 1983)
Sito, Arifin. Tamba, Halomoan Koprasi teori dan peraktek (Jakarta: Erlangga
2001)
Djazh, Dahlan Pengtahuan Koprasi (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980)
Djazh, Dahlan Pengtahuan Perkoprasian (Jakarta: PN Balai Pustaka,
1977)koperasi indonesia
Hans, Prinsip-prinsip Koperasi dan Undang-undang Koperasi, Direktorat
Jenderal Koperasi, 1980
Kopindo.co.id Perkembangan
pergerakan Koperasi Indonesia
Verawatiblog.blogspot.com/2009/11/sejarah berdirinya
koperasi
http://ksupointer.com/pembangunan-koperasi-di-indonesiadiakses pada tanggal
14 Oktober 2011
http://nty20.ngeblogs.com/2009/12/30/permasalahan-yang-dihadapi-koperasi-saat-ini-dan-solusinya/ diakses pada
tanggal 14 Oktober 2011
Daftar
Pustaka Makalah Sejarah Koperasi di Indonesia
SEJARAH KOPERASI DI INDONESIA DAN DI DUNIA
Reviewed by HI
on
4:40 AM
Rating:

No comments: